Tuhan Wahabi Salafi Yang Patut Di Sembah Menurut Ulama Wahabi

Posted on

Bagaimana sebenarnya Wujud Allah  yang harus disembah dan harus mentauhidkan-nya sesuai kehendak sekte wahabi? Inilah Dakwah Tauhid yang di banggakan kaum wahabi, Bahwa sesungguhya Allah itu berwujud.

Allah memiliki bentuk sebagaimana bentuk Ciptaannya, dan dialah yang wajib disembah oleh semua pengikut wahabi. Pengikut wahabi umumnya bangga jika ada kalimat “Dakwah Tauhid” Tanpa memikirkan jebakan betemen Ulama majhul wahabi.
Saya merujuk pada sumber Kitab karya Ulama mereka sendiri yang namnya sudah terkenal sebagai Ulama modern sekte wahabi. dan Anda dipersilahkan mencari dan membaca kitabnya sesuai dengan kitab yang saya sebutkan sebagai berikut:

Tuhan Wahabi 30 Meter

  • 1. Tinggi Allah 30 Meter.
  • 2. Allah seperti Nabi Adam.
  • 3. Allah Bertempat Dilangit.
  • 4. Bentuknya Sama Dengan Manusia.

1. Ibnu Baz Berkata

Tingginya Allah sama dengan tingginya adam yaitu 60 hasta atau kurang lebih 30 meter. (Majmu Fatawa Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz Dar Al-Ifta Jilid 4, Fatwa, No 2331, Hal, 368).
Bin Baz, Dalam kitab Akidah Ahl Iman fii Khalqi Adama ‘alaa suratir Rahman”, Juga menjelaskan hal yang sama. Bahwa Allah seperti nabi Adam.

2. Syaikh Utsaimin Berkata

Allah seperti Adam, mempunyai wajah, mata, tangan dan kaki. (Ibnu Utsaimin Syarh al-Aqidah li ibni Taimiyyah, Dar Atstsuraya cetakan 1,hal,107, 293).
Di dalam kitab Fatawa al-Aqidah, karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang dicetak Maktabah as-Sunnah cetakan pertama tahun 1992 di Mesir, pada halaman 72 Ibnu Utsaimin berkata:
في هذا إثبات القول لله و أنه بحرف و صوت ، لأن أصل القول لا بد أن يكون بصوت فإذا أطلق القول
فلا بد أن يكون بصوت

Dalam hal ini dijelaskan adanya penetapan akan ucapan Allah Swt. Dan sesungguhnya ucapan Allah itu berupa huruf dan suara. Karena asli ucapan itu harus adanya suara. Maka jika dikatakan ucapan, maka sudah pasti ada suara.

3. Fatwa Ibnu Taimiyah

Ibnu taimiyah sebagai ulama rujukan utama akidah wahabi berkata: bahwa Allah berada pada tempat dan bahwa Allah memiliki bentuk dan ukuran dengan sangat jelas, ia sebutkan dalam karya-karyanya sendiri. Di antaranya dalam karyanya berjudul Muwafaqat Sharih al-Ma’qul, Ibn Taimiyah menuliskan sebagai berikut:
Semua manusia, baik dari orang-orang kafir maupun orang-orang mukmin telah sepakat bahwa Allah bertempat di langit, dan bahwa Dia diliputi dan dibatasi oleh langit tersebut, kecuali pendapat al-Marisi dan para pengikutnya yang sesat. Bahkan anak-anak kecil yang belum mencapai umur baligh apa bila mereka bersedih karena tertimpa sesuatu maka mereka akan mengangkat tangan ke arah atas berdoa kepada Tuhan mereka yang berada di langit, tidak kepada apapun selain langit tersebut.
Setiap orang lebih tahu tentang Allah dan tempatnya di banding orang-orang Jahmiyyah ( Kitab karangannya ”Muwafaqat Sharih al-Ma’qul, j. 2, h. 29-30)
Dalam kitabnya “Bayan Talbiis al-Jahmiyyah” juz 7 ; hal. 290, Ibnu Taymiyah menshahihkan hadits dha’if dan munkar ru’yah Ibn ‘Abbas ra dengan lafal pemuda Amrad, sedangkan redaksinya sebagai berikut: Takhrij Hadis Ibnu Abbas
ثنا حماد بن سلمة عن قتادة عن عكرمة عن بن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم رأيت ربي جعدا امرد عليه حلة خضراء
Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas yang berkata Rasulullah SAW bersabda “Aku melihat Rabbku dalam bentuk pemuda amrad berambut keriting dengan pakaian berwarna hijau”.
Di dalam kitab andalan wahabi-salafi yaitu Majmu’ al-Fatawa Ibnu Taimiyyah al-Harrani imam wahabi juz 4 halaman 374:
إن محمدا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه

Sesungguhnya Muhammad Rasulullah didudukkan Allah di atas Arsy bersama Allah. Di dalam kitab “Syarh Hadits an-Nuzul” cetakan Dar al-’Ashimah halaman 182, Ibnu Taimiyyah berkata :
أن الله فوق السموات بذاته

Sesungguhnya Allah itu di atas langit dengan Dzatnya. Dalam halaman yang sama Ibnu Taimiyyah berkata:
إذا جلس تبارك و تعالى على الكرسي سمع له أطيط كأطيط الرحل الجديد

Jika Allah duduk di atas kursi, maka terdengarlah suara-suara saat duduk sebagaimana suara penunggang bintang tunggangan karena beratnya. Kitab tersebut dicetak di Riyadh tahun 1993, penerbit Dar al-‘Ashimah yang dita’liq oleh Muhammad al-Khamis.

4. Di Dalam Kitab Aqidah Wahabi

Aqidah ahlu Iman fii Khalqi Adam ‘ala shurati ar-Rahman” karya Hamud bin Abdullah at-Tuajari syaikh wahabi, yang dicetak di Riyadh oleh penerbit Dar al-Liwa cetakan kedua, disebutkan dalam halama 16:
قال ابن قتيبة: فرأيت في التوراة: إن الله لما خلق السماء و الأرض قال: نخلق بشرا بصورتنا

Berkata Ibnu Qathibah. “Lalu aku melihat di dalam Taurat: Sesungguhnya Allah ketika menciptakan langit dan bumi, Dia berkata: Kami ciptakan manusia dengan bentukku.

Kesimpulan

Dari Uraian diatas kesimpulan yang dapat dipetik dari Tuhan wahabi adalah: Tuhan Itu berambut kriting, berpakaian hijau, tinggi seperti nabi adam yakni 60 hasta, memiliki wajah, tangan kaki. dan ia tinggal di langit, duduk diatas kursi dan kalau ia duduk bunyinya berdetak.

Tuhan Kaum Yahudi

Di dalam naskah kitab Taurat yang sudah dirubah yang merupakan asas akidah Yahudi yang mereka namakan “Safar Al-Muluk” Al-Ishah 22 nomer: 19-20 disebutkan:
و قال فاسمع إذاً كلام الرب قد رأيت الرب جالسا على كرسيه و كل جند السماء وقوف لديه عن يمينه و عن يساره
Dan berkata: Dengarkanlah, ucapan Tuhan. Aku telah melihat Tuhanku duduk di atas kursinya dan semua pasukan langit berdiri di hadapannya dari sebelah kanan dan kirinya.
Di dalam naskah Taurat yang sudah ditahrif yang mereka namakan “Safar at-Takwin Ishah pertama nomer 26-28 disebutkan:
و قال الله نعمل الإنسان على صورتنا على شبهنا… فخلق الله الإنسان على صورته على صورة الله خلقه ذكرا و أنثى خلقهم
Allah berkata: Kami buat manusia dengan bentuk dan serupa denganku, lalu Allah menciptakan manusia dengan bentuknya, dengan bentuk Allah, dia menciptakan laki-laki dan wanita.
Disebutkan dalam kitab Yahudi yang mereka namakan “Safar Khuruj“ ishah 19 nomer 3-6:
فناداه الرب من الجبل … فالآن إن سمعتم لصوتي و حفظتم عهدي

Maka Tuhan memanggil kami dari bukit. Sekarang jika kalian mendengar suaraku dan menjaga janjiku. Di dalam kitab Yahud “Safar Mazamir” Ishah 2 nomer 4 disebutkan:
الساكن في السموات يضحك الرب

Yang tinggal di langit, Tuhan sedang tertawa.

Kesimpulan

Tuhan Yahudi: Tuhan serupa dengan manusia bisa bentuknya seperti kata Ulama wahabi. Tinggal dilangit, duduk diatas Kursi dan bisa tertawa.

Tuhan Kaum Kristen

Perhatikan lagi dalam Injil Ajaran Kristiani :
: ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﻣﺎ ﻭﺭﺩ ﻋﻨﻪ ﺫﻛﺮ ﻋﺎﺷﺮﺍ
ﺍﻟﻌﻬﺪ ﺍﻟﻘﺪﻳﻢ

Kristiani berkata pada nomor 7:

Artikel Sejenis  Mengapa Indonesia Tidak Memvonis Wahabi Sebagai Sekte Sesat? Berikut Penjelasanya!
“ ( ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ﺍﺵ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺎﻟﻲ” ﺟﺎﻟﺲ ﺍﻟﻠﻪ
6 1-10 : ) .
Artinya: “Allah Duduk Di atas Kursi Yang Tinggi”.

Kesimpulan

Kristen menujukkan bahwa Tuhan Dududk diatas kursi. Jadi tuhan kaum Wahabi sama dengan Tuhan kaum yahudi dan kristen. Dan inilah Dakwah Tauhid yang di banggkan pengikut wahabi.
Dan Mohon Maap ya.. Tuhan saya bukan berhala.. dan saya tidak ikut ikutan punya Tuhan demikian.. soalnya kafir.

Wahabi Ibarat Islam Kembali Seperti Kaum Kafir

Saya manut ulama salaf tulen saja ya?
Contoh:

1. Al-Imam Al-Mujtahid Muhammad Ibnu Idris As-Syafi’i (W204)

Barang siapa yang berusaha untuk mengetahui pengatur-Nya (Allah) hingga meyakini bahwa yang ia bayangkan dalam benaknya adalah Allah, maka dia adalah musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya), kafir.

2. Al-Imam Abu Ja’Far Ath-Thahawi (W227-321 H)

Maha suci allah dari batas-batas (bentuk kecil maupun besar, jadi allah tidak mempunyai ukuran sama sekali), batas akhir, sisi-sisi anggota badan yang besar (seperti wajah, tangan dan lainnya) maupun anggota badan yang kecil (seperti mulut, lidah, anak lidah, hidung, telinga dan lainnya). Dia tidak diliputi oleh satu maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan, kiri, depan dan belakang) tidak seperti makhluknya yang diliputi enam arah penjuru tersebut”.
Al imam ath-thahawi juga mengatakan:
Barangsiapa menyifati Allah dengan salah satu sifat manusia maka ia telah kafir.

3. Al-Imam Ahmad Ar-Rifai (W 578H)

Dalam al-burhan al-mu-ayyad berkata:
Hindarkan aqidah kamu sekalian dari berpegang kepada zhahir ayat al qur’an dan hadits yang mutasyabihat, sebab hal demikian merupakan salah satu pangkal kekufuran”.

4. Al-Imam Al-Hafidz Abdurrahman Ibnu Al-Jawzi (W579)

Dalam buku beliau Al-Fatawa Al-Hindiyah: “Seseorang itu bisa jatuh pada HUKUM KAFIR jika menisbahkan tempat bagi Allah S. W. T…” (2/259)

5. Sayyidina Ali Bin Abi Tholib

Barang siapa mensifati Allah bahwa Allah didalam sesuatu maka berarti mensifati Allah bahwa Allah adalah mahdud atau sesuatu yang dibatasi, maka ia kafir.
Barang siapa mensifati Allah bahwa Allah diatas sesuatu maka berarti mensifati Allah bahwa Allah membutuhkan, maka ia kafir kitabnya Kifayah an-Nabih fi Syarh at-Tanbih.

6. Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq

Semoga allah meridlainya berkata :
Pengakuan bahwa pemahaman seseorang tidak mampu untuk sampai mengetahui hakekat Allah adalah keimanan, sedangkan mencari tahu tentang hakekat Allah, yakni membayangkan-Nya adalah kekufuran dan syirik”.
Perkataan Sayyidina Abu Bakar-semoga Allah meridlainya- tersebut diriwayatkan oleh seorang ahli Fiqih dan hadits al Imam Badr ad-Din az-Zarkasyi as-Syafi’i (W. 794 H) dan lainnya.

7. Syekh Abd Al Ghani An-Nabulsi

Semoga allah merahmatinya dalam kitabnya al faidl ar-rabbani berkata: Barang siapa yang mengatakan bahwa Allah terpisah dari-Nya sesuatu, Allah menempati sesuatu, maka dia telah kafir”.
Sudahkah anda renungkan duhai jemaat wahabi salafi soal jabakan batman ulama wahabi ini. Silahkan renungkan, dan mudahan allah memberi hidayah untuk kita semua.
Artikel Sejenis  Kelicikan Strategi Dakwah Wahabi Salafi di Indonesia

4 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *