Situs Makam Bersejarah Yang Terancam Pembangunan Apartemen Versi Google

Posted on

Makam Wali Besar Di Bandengan Utara,Al Arif Billah Al Habib Abu Bakar Bin Abdullah Alaidrus.

Situs Makam Sejarah Yang Terancam Pembangunan Apartemen Versi Google.

Penelitian diadakan pada hari Sabtu tanggal 26 November 2016 yang bertempat di lokasi makam dan sekitarnya. Saya juga melakukan wawancara di rumah juru kunci makam yang bernama Kong Mamad atau Ustad Mamad atau Aa’.

Saya sebenarnya sudah lama mengetahui keberadaan makam beliau ini. Bahkan dua bulan yang lalu pernah menziarahi makam bersejarah ini. Namun untuk kali ini saya berziarah dengan istri saya.

Kontributor :  Kyai Syam Ayahe Sukma

Hanya saja keberadaan makam ini tidaklah setenar bila dibandingkan dengan makam makam lain, artinya boleh dikatakan makam ini masih mastur.

Al-Habib Abu Bakar sendiri adalah seorang ulama/waliyullah yang hidup sekitar 350 tahun yang lalu. Dalam sejarah yang diriwayatkan Kong Mamad, Habib Abubakar ini lebih tua dari makam Luar Batang.. Belum lama ini haul beliau diperingati yang ke 313. Kong Mamad juga menegaskan bahwa makam Habib Abu Bakar adalah asli dan bukan petilasan. Keberadaannya yang nyata juga pernah ditegaskan oleh Habib Abbas Rawa Bokor yang merupakan Guru Kong Mamad.

Dalam riwayat yang disampaikan kepada saya, sosok Habib Abu Bakar Alaidrus adalah seorang yang Wara’ namun beliau banyak mempunyai kekeramatan yang luar biasa, sebagai contoh, berapa kali makam beliau ingin digusur selalu saja gagal, bahkan banyak yang mengklaim diri sebagai ahli kebatinan yang disewa perusahaan untuk memindahkan makam Wali ini semua menyatakan tidak sanggup. Pernah juga ada beberapa fihak yang coba coba berbuat tidak sopan di sekitar makam tidak lama orang tersebut sakit parah..saya sendiri ketika berziarah yang kedua kalinya cukup kaget dengan suasana makam yang menurut saya “dahsyat”. 

Versi Perjalanan Saya.

Berbeda dgn versi Saya yang menjadikan beliau sebagai tempat saya memencilkan diri di keramaian kota dengan segala macam kesibukan yang ada. Alhamdulillah siang kerja lepas Maghrib berangkat dari Pos Duri dengan berjalan kaki. Pengalaman sebelum saya berziarah ketempat tersebut, jauh-jauh hari Saya di beri mimpi kedatangan seorang ‘ulama dengan memberikan sedikit wejangan :

Artikel Sejenis  Proses Terbentuknya Sebuah Madzhab Berikut Penjelasanya

Nak …. Jadi lah manusia yg benar-benar bermanfaat , jangan jadi seperti gong yang hanya jendol di depan to di belakang kosong ! Karena itu hanya bisa mengeluarkan suara yang terdengar kemana-mana.

Hampir kurang lebih 7 tahunan Saya bolak balik ke makam tersebut, bukan mencari wangsit melainkan mencari ketengan jiwa. Selanjutnya ada cerita yang sampai saat ini belum di angkat oleh google, bahwa ada nya pohon beringin tua yang membentuk GAPURA  dimana tumbuh menaungi makam beliau yang bersanding dengan makam SYARIFAH HANIFAH BINTI ABU BAKAR ALAYDRUS. Juru kunci yang akrab selain pak Amat adalah anaknya bernama pak Cecep. Setiap malam sebelum tengah malam kami selalu ngobrol mengenai sejarah beliau. Konon dahulu daerah tersebut banyak makam para Syaid n habaib di antara HB ALI, HB HASUEIN dan yang lain nya (Kula lupa karena catatan sejarahnya nama-nama para habaib yg menjadi murid-murid beliau sudah terbakar akibat musibah kebakaran di tahun 2010an).

Ada bangunan masjid yang sebenarnya peninggalan beliau, karena entah mengapa orang yang di amanati itu berkhianat menjual tanah teresebut. Dari musholla Al HASUEIN SMP dengan bekas pabrik GT RADIAL (sekarang). Ada sebuah fenomena yang diluar nalar, juru kunci bermimpi kedatangan Hb Abu Bakar bin Abdullah Alaydrus, tuk mengadakan pelebaran wilayah makam, tak dinyana sang pemilik tanah orang Tionghoa memberikan sepetak tanahnya yang saat ini telah di jadikan pendopo alias tempat ngobrol dan ngopi para peziarah.

Kebanyakan para peziarah tak ada yang tahu dan berniat tuk ziaroh ke situ. Hanya lantaran Allah membelokkan hati mereka yang sedari awal berniat ziaroh ke makam keramat Luar Batang Hb Husin bin Abu Bakar bin Abdullah Alaydrus ternyata malah di dasarkan untuk berziarah ke sana. Inilah sebagian keanehan yang pernah saya obrolkan dengan Kong Mamad maupun pak Cecep.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *