Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita memiliki siang dan malam? Atau mengapa musim berganti setiap tahun? Jawabannya terletak pada dua gerakan bumi yang fundamental: rotasi dan revolusi. Kedua gerakan ini bertanggung jawab atas banyak fenomena alam yang kita alami setiap hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu rotasi dan revolusi bumi, bagaimana keduanya bekerja, dan bagaimana mereka memengaruhi kehidupan kita di planet ini.
Pengertian Rotasi dan Revolusi Bumi
Bumi kita adalah sebuah planet yang selalu bergerak. Gerakan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu rotasi dan revolusi. Kedua gerakan ini sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan di Bumi.
Rotasi adalah gerakan Bumi berputar pada porosnya sendiri. Poros bumi adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan Bumi. Rotasi Bumi berlangsung selama 23 jam 56 menit 4 detik dan mengakibatkan pergantian siang dan malam. Saat bagian Bumi menghadap Matahari, wilayah tersebut mengalami siang hari, sedangkan bagian yang membelakangi Matahari mengalami malam hari.
Revolusi adalah gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Orbit Bumi berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna. Revolusi Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari, yang merupakan satu tahun di Bumi. Gerakan ini mengakibatkan perbedaan musim di Bumi. Saat Bumi berada di titik terdekat dengan Matahari, disebut perihelion, maka akan terjadi musim panas di belahan Bumi selatan. Sebaliknya, saat Bumi berada di titik terjauh dari Matahari, disebut aphelion, maka akan terjadi musim panas di belahan Bumi utara.
Kedua gerakan ini, rotasi dan revolusi, merupakan fenomena alam yang fundamental yang membentuk kehidupan seperti yang kita kenal. Tanpa rotasi, kita tidak akan mengalami siang dan malam. Tanpa revolusi, kita tidak akan memiliki musim dan tahun.