Beredarnya kitab-kitab klasik hasil tahrifan atau perubahan yang dilakukan Wahabi sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ke seluruh dunia. Hal itu dapat merugikan umat Islam sendiri, karena tanpa di sadarinya umat Islam akan kehilangan khazanah keilmuannya yang asli, sehingga bagi kebanyakan orang yang masih awam, mereka tidak bisa lagi membedakan mana ajaran Islam yang sebenarnya.
Dengan demikian, keresahan dan ancaman perpecahan bagi persatuan umat Islampun tidak bisa di hindari lagi, seperti banyak yang terjadi fakta-fakta di lapangan, bahkan dapat mengancam stabilitas negara Indonesia sebagai negara yang berbangsa dan berbudaya. Bukan hanya itu saja, umat Islam Indonesia yang mayoritas bermadzhab Imam Syafi’i akan merasa terhambat untuk menggali dan mengkaji khazanah keilmuan Islam yang sudah terpelihara selama beratus-ratus tahun lewat kitab-kitab klasik karya para ulama yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitas keilmuan mereka. Karena, para ulama tersebut adalah“As-Sawad al-A’zham”,yaitu ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi panutan umat Islam se-dunia.
Tradisi tahrif yang dilakukan Wahabi Salafi, kaum Mujassimah, terhadap kitab-kitab Ahlussunnah wal-Jama’ah yang mereka warisi dari para pendahulunya itu berlangsung hingga dewasa ini dalam skala yang cukup signifikan. Selain tahrif, mereka juga mentahqiq (memberi foot note atas tulisan pengarang) kitab“Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari”dan“Syarah Shahih Muslim” seperti apa yang dilakukan oleh ulama Wahabi Salafi bernama“Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, seorang mufti Mekkah -Saudi Arabia. Hingga saat ini berbagai percetakan kitab Islam di seluruh dunia, khususnya cetakan Darul Fikr, Beirut–Libanon, syarah kedua kitab hadits tersebut sudah ditahqiq oleh Syeikh Abdul Aziz bin Baz. Memang khusus untuk kedua kitab tersebut naskahnya sudah dibeli oleh Wahabi Salafi dari pihak penerbit Darul Fikr, Beirut–Libanon.
Dengan demikian, umat Islam di seluruh dunia yang beraqidah Ahlussunnahwal Jama’ah sangat kesulitan untuk mendapatkan dan membeli kedua kitab tersebut dari toko-toko kitab.
Menurut sebagian ulama, ada sekitar 300 kitab yang isinya telah mengalami tahrif atau perubahan dari tangan-tangan jahil Wahabi Salafi. Di antaranya, kitab al-Ibanah‘an Ushul al-Diyanah karya al-Imam Abu al-Hasanal-Asy’ari. Kitab al-Ibanah yang diterbitkan di Saudi Arabia, Beirut dan India di sepakati telah mengalami tahrif dari kaum Wahhabi Salafi. Hal ini bisa dilihat dengan cara membandingkan isi kitab al-Ibanah tersebut dengan al-Ibanah edisi terbitan Mesir yang di-tahqiq oleh Fauqiah Husain Nashr.
Tafsir Ruh al-Ma’ani karya al-Imam Mahmud al-Alusi juga mengalami nasib yang sama dengan al-Ibanah. Kitab tafsir setebal tiga puluh dua jilid ini telah ditahrif oleh putera pengarangnya, Syaikh Nu’man al-Alusi yang terpengaruh ajaran Wahabi. Menurut Syaikh Muhammad Nuri al-Daitsuri, seandainya tafsir Ruh al-Ma’ani ini tidak mengalami tahrif, tentu akan menjadi tafsir terbaik di zaman ini.
Tafsir al-Kasysyaf, karya al-Imam al-Zamakhsyari juga mengalami nasib yang sama. Dalam edisi terbitan Maktabah al-Ubaikan, Riyadh, Wahabi Salafi melakukan banyak tahrif terhadap kitab tersebut, antara lain ayat 22 dan 23 Surat al-Qiyamah, yang di-tahrif dan disesuaikan dengan ideologi Wahabi Salafi. Sehingga, tafsir ini bukan lagi Tafsir al-Zamakhsyari, namun telah berubah menjadi tafsir Wahabi Salafi.
Hasyiyah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain yang populer dengan Tafsir al-Shawi, mengalami nasib serupa. Tafsir al-Shawi yang beredar dewasa ini, baik edisi terbitan dalam negeri maupun luar negeri, seperti Dar al-Fikr dan Dar al-Kutub al-’Ilmiyah Beirut Libanon juga mengalami tahrif dari tangan-tangan jahil Wahabi, yakni penafsiran al-Shawi terhadap surat al-Baqarah ayat 230 dan surat Fathir ayat 7.
Daftar Kitab Ulama Dunia Yang di Palsukan Wahabi Salafi
Berikut ini saya lampirkan secenan kitab ulama dunia yang berhasil di palsukan oleh wahabi salafi.
1. Wahabi Memalsukan Kitab Nihayah Al-Qaul Al-Mufid
Ini adalah kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid fi Ilm at-Tajwid karya Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi, Imam Masjid az-Zahid Kairo Mesir. Buku ini di tahkik oleh Syaikh al-‘Allamah ad-Dhabba’ dan dicetak pada awal abad ke-14 Hijriah dengan versi cetakan lama.
Namun pada cetakan baru terbitan Maktabah ash-Shafa yang terletak di Darbu al-Atrak di samping Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, dengna pentahkiknya Syaikh Thaha Abdur R’uf Sa’ad, buku itu mengalami perubahan teks asli. Ucapan Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi dipalsukan. Diduga, pemalsuan inidilakukan oleh pihak penerbit, yaitu Maktabah ash-Shafa, yang memang kencang menerbitkan buku-buku berfaham Salafi Wahabi di Mesir.
Di dalam buku yang dipalsukan itu, mereka tidak mau untuk menulis dan mengakui sesuai dengan teks aslinya bahwa Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi adalah seorang sufi yang menempuh jalan tarekat (thariqah) Imam Syadzily, beliau tenggelam dan basah kuyup di dalam tarekat sufinya itu.
2. Tahrif Nazom Al-Jurumiyah
3. Kitab Jami’ As-Shoghir As-Sayuti Vs Albani Wahabi
4. Tahrif Kitab Hasyiah Ash-Showi
5. Tahrif Kitab Aqidah As-Salaf Wa-Ashhab Al-Hadist
6. Minhaj As-Sunnah An-Nabawiyah Asli
7. Tahrif Minhaj As-Sunnah An-Nabiwiyah
8. Tahrif Kitab Washiyah Imam Abu Hanifah
9. Bukti Akidah Imam Abu Hanifah Allah ada Tanpa Tempat
Kitab Ijtima Al-Juyuz Al-Islamiyah Al-Qhoswi Al-Muaththilah Wa Al-Jahmiyah Cetakan Pertama Beirut Libanon
Dengan adanya tambahan informasi ini, saya harap sodara semua para muslimin dan muslimat khususnya bagi para pengajar di pondok pesantren aswaja, agar lebih teliti dan lebih berhati-hati dalam mempelajari atau membeli kitab-kitab karya ulama kelas dunia, saran saya teliti semua dari merk dan penerbit di semua kitab yang akan di pelajari.
Bukti-bukti di atas hanya sebagian kecil saja yang di palsukan oleh grombolan gembong-gembong si cingkrang mujassimah wahabi, dan saya rasa lebih banyak lagi yang di palsu. Jangan lupa sebarkan informasi ini kepada sanak saudara kita semua khususnya kaum muslimin, agar kita semua terhindar dari ajaran-ajaran palsu wahabi salafi semacam ini.
Semoga bermanfaat.