Dakwah terberat adalah mengembalikan Bid’ah Dolalah dari doktrin tritauhid wahabi ke tauhid yang esa, sebagaimana terangkum dalam kalimat syahadat. Kemudian memberikan pemahaman bidah secara profesional dan tepat kepada umat bukan membabi buta tidak memilki ilmu dan akal yang sehat serta pemahaman ilmu yang cukup sehingga dengan begitu menyebabkan umat menjadi bodoh,jumud,terbelakng, primitif, ekslusif dan tidak mampu bergaul secara normal dalam berfastabiqul khairat dengan kaum muslimin yang lainya serta tidak menjadi umat yang asing karena menyelewengkan diri dari tauhid yang sebenarnya.
Beribadah Tetapi Tak Berilmu
Kalimat tersebut sepertinya pantas dengan kelompok yang bernama wahabi, tekun beribadah tapi bodoh ilmu yang malah percaya meme-meme di internet yang mereka sendiri tidak tau menau siapa pembuatnya.
1. Hanya Fokus Dengan Penampilan
Ia hanya fokus dengan hal yang menyangkut dengan dzahir atau penampilan, padahal lebih sedikit misal jenggot,cingkrang seakan-akan menjdi identitas yang melegitimasi kesahan dalam sunah atau di dalam islam.
2. Menjadi Aktor Utama
Setelah identitas tampak beda maka ia akan menjadi aktor utama melihat mana kelompoknya dan bukan kelompoknya, sudah tidak bisa lagi melihat mana sodaraku yang seislam.
3. Menjadi Hizbiyah
Ketika sudah berkelompok memilki komunitas maka komunikasi hanya di bangun berdasarkan kelompoknya sebab sudah tertanam dalam dirinya bahwa tidak cingkrang dan jenggotan bukan klompoknya dan bukan islam lagi tapi ahlul bidah.
4. Menyempitkan Pemahaman Islam
Menyempitkan pemahaman islam hanya sebatas jenggot dan cingkrang bukan pada subtansi kalimat laailaaha illallah.
5. Semua di Anggap Murtad
Ketika sudah dinyatakan bidah dengan versi kelompoknya maka siapapun di hukumi murtad karena di anggap menambah-nambah syariat islam ataupun mengurangi.
6. Menawarkan Pemahaman Tritauhid
Ketika sudah dianggap murtad maka kelompok ini akan menawarkan pemahamaan tritauhid sebagai juru selamat.
7. Memasifkan Amalan Sunnah Lainya
Amalan sunah yang tidak kelihatan jarang di gunakan atau disampaikan sebagai sesuatu yang boleh ataupun di masifkan seprti, bersiwak,doa harian sebelum tidur, sedekah, slaman, menjawab salam,infak dll, tapi lebih cenderung suka mengambil jalan yang membuat sesuatu itu mennjadi beda serta mengekslusifkan diri.
8. Menjadi Tempramental
Emosinya tidak teratur. Cendrung frontal dan gegabah.
9. Menganggap Budaya Musuh
Seakan pakaian dan budaya sebagai musuh dan hasil dari kreativitas moyang di anngap sesat karena memiliki corak dan nilai budaya leluhur yang harus ditinggalkan.
10. Menjadikan Agama Sebagai Subjek
Agama menjadi subjektivitas penganut bukan lagi mencerminkan nilai diri sang yang maha rahman dan rahim tapi lebih dominasi dari nafsu-nafsu duniawi berbalut agama.
11. Menyalahkan Kelompok Lain
Selalu menyalahkan kelompok lain yang tidak sejalan. Dan selalu menganggap kelompoknyalah yang harus menjadi superioritas mayoritas, sedangkan yang lain harus inferoiritas,minoritas dan tunduk kepada mereka.
12. Menjadi Benalu Dalam System
Menjadi benalu dalam sebuah sistem tetapi mengambil manfaat serta pura-pura taat padahal hanya takiyah,kamuflase untuk mengamankan dirinya kebiasaan bikin akun bodong dan seterusnya.
Itulah ciri-ciri orang ahli ibadah tetapi miskin ilmu, dan mudah-mudahan kita semua di jauhkan dari paham doktrin semacam ini di dalam keagamaan, sehingga kita dan generasi kita selanjutnya akan menjadi orang-orang yang berkwalitas di masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat.