Wahabi adalah aliran dalam Islam yang ditujukkan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab. Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab bisa dibilang sejak dulu sudah kontroversial dan mengundang banyak kritikan bahkan hujatan dari banyak orang.
Beberapa pandangan Ibnu Abdul Wahab yang kontroversial adalah mengenai kebangkitan agama melalui pemulihan Islam ke bentuk “aslinya”. Hanya ada satu Tuhan dan setiap orang harus menyembah satu Tuhan persis seperti yang diperintahkan dalam Kitab Suci. Setiap orang harus hidup persis seperti kaum yang awal di Madinah pada zaman Rasulullah SAW dan siapa saja yang menghalangi pemulihan umat suci dan asli itu harus dibinasakan.
Selain itu, pada mulanya Wahab menarik beberapa pengikut di antara sesama orang Baduinya dan dia memimpin kelompoknya ilir-mudik pedesaan, menghancurkan tempat-tempat suci karena semua itu bukanlah objek pemujaan yang pantas, dan Abdul Wahhab mendakwahkan bahwa penghormatan terhadap apa pun atau siapa pun kecuali Allah adalah penyembahan berhala. Selain itu, Abdul Wahab bersama tentaranya tak segan-segan membantai mereka yang mengabaikan peringatan untuk masuk Islam karena bagi Abdul Wahab Allah telah mengizinkan itu karena mereka adalah orang-orang kafir.
Karena pandangan Ibnu Abdul Wahab tersebut, tak heran banyak menuai kritik dari banyak orang dan bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah. Karena paham Muhammad bin Abdul Wahab dianggap bertentangan dengan mayoritas ulama dan pengikutnya selalu membuat resah masyarakat di mana-mana.
Dalam perkembangannya, masih banyak orang yang belum mengerti bagaimana ciri-ciri dari aliran Wahabi itu sendiri. Agar lebih memahami, berikut penjelasan tentang wahabi yang lebih lengkap yang telah dirangkum merdeka.com melalui alif.id, dan kurio.id pada Rabu, (1/7/2020)
Mengenal Wahabi
Banyak yang berpendapat bahwa aliran wahabi sebenarnya merupakan kelanjutan dari aliran salaf yang berpangkal kepada pikiran-pikiran Ahmad bin Hanbal yang mendasarkan hukum kepada Al-Quran dan sunah Rasul.
Dalam bidang aqidah Abdul Wahab banyak mempelajari pendapat-pendapat Ibnu Taimiyah yang sudah barang tentu antara wahabi dan Ibnu Taimiyah memiliki beberapa kesamaan, di samping ada perbedaan dalam cara melaksanakan dan menafsirkan beberapa persoalan tertentu.
Abdul Wahab sendiri setelah mempelajari pikiran-pikiran Ibnu Taiminyah dalam bidang aqidah tertariklah ia dan kemudian mendalaminya serta merealisasikannya dari sekedar teori sehingga menjadi suatu gerakan yang nyata. Meskipun tak jarang pengikut salafi sendiri ada yang menolak dikaitkan dengan wahabisme lantaran mereka beranggapan bahwa istilah wahabisme berkonotasi melecehkan.
Ciri-Ciri Wahabi
1. Meninggalkan Qunut
Ciri-ciri aliran wahabi pertama adalah meninggalkan bacaan Qunut. Namun, bukan berarti semua orang yang meninggalkan bacaan Qunut sebagai Wahabi, tetapi bagi umat yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya dan mensifatkan-Nya dengan anggota maka tidak diragukan lagi bahwa ia adalah Wahabi.
2. Meninggalkan Sholat Sunnah Qabliyah
Ciri-ciri aliran wahabi selanjutnya ialah mereka yang meninggalkan Sholat Sunnah Qabliyah sebelum Jumat. Namun, bukan semua individu yang meninggalkan sholat tersebut sebagai Wahabi. Melainkan siapa saja yang mengkafirkan al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah serta menghalalkan darah mereka itu maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
3. Siapa Saja yang Mengkafirkan Umat Islam Bertawassul dengan Rasulullah SAW
Bukan semua individu yang tidak mengumandangkan azan sebanyak 2 kali pada hari Jumat itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengkafirkan umat Islam yang bertawassul dengan Rasulullah SAW dan menghalalkan darah serta harta mereka maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
4. Menganggap Taqlid Kepada Imam-Imam Mazhab adalah Syirik
Bukan semua individu yang mendakwa dan mendengungkan dia mengikut Alquran dan as-Sunnah itu dikira sebagai Wahabi. Namun, siapa saja yang mengkafirkan orang yang mengikut mazhab-mazhab yang muktabar (seperti madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali), menghalalkan darah mereka serta menganggap taqlid kepada imam-imam mazhab itu adalah syirik maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
5. Siapa Saja yang Mengharamkan Bacaan Alquran Kepada Orang yang Telah Meninggal
Tidak semua individu yang tidak mengamalkan membaca Alquran Surah Yasin (Yasinan) pada malam Jumat adalah Wahabi. Namun, siapa saja yang mengharamkan bacaan Alquran kepada orang yang telah meninggal dunia maka tidak diragukan lagi dia adalah Wahabi.
6. Siapa Saja yang Mengharamkan Maulid Nabi
Ciri-ciri aliran wahabi lainnya adalah mereka yang mengharamkan majelis Maulid Nabi dan mengkafirkan pelakunya maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
7. Siapa Saja yang Mengharamkan Ziarah
Ciri-ciri aliran wahabi berikutnya adalah mereka melarang atau mengharamkan perjalanan dengan tujuan untuk menziarahi makam Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu, maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
8. Siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, dan berpindah-randah
Ciri-ciri aliran wahabi selanjutnya yang mudah dikenali adalah kerap meninggalkan majelis Tahlil kepada mayyit. Namun, bukan berarti bahwa semua individu yang meninggalkan majelis Tahlil (Tahlilan) kepada si mayyit itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, dan berpindah-randah maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.