Wahabi Akan Bergetar Panas Dingin Setelah Membaca Ini

Posted on

Apabila Wahhabi berkata : Allah itu ada di atas langit berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهَا فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلَّا كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke ranjang (untuk bersenggama) sedangkan dia enggan, melainkan *yang ada di langit* murka kepadanya sampai suaminya mema’afkannya.”

Kontributor : Zahrana Aisyah

Maka katakan kepadanya : Dalam hadits di atas, Rasulullah tidak menyebutkan *Allah yang ada di langit*, tetapi Beliau menyebut *yang di langit*. 

Padahal telah maklum dari beberapa ayat dan hadits bahwa penduduk langit adalah para malaikat, bukan Allah. Maka maksud Nabi dengan sabdanya *yang di langit* adalah malaikat. 

Apabila Wahhabi berkata : Allah itu bertempat di langit berdasarkan firman Allah ta’ ala:

ءَأَمِنتُم مَّن فِی ٱلسَّمَاۤءِ أَن یَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِیَ تَمُورُ ۝  أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِی ٱلسَّمَاۤءِ أَن یُرۡسِلَ عَلَیۡكُمۡ حَاصِبࣰاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَیۡفَ نَذِیرِ

[Surat Al-Mulk 16 – 17]

Maka katakan pada mereka : Kalian telah mempertentangkan ayat di atas dengan ayat muhkamat yang merupakan umm al kitab (induk al Qur’an) yang menegaskan bahwa Allah tidak serupa dengan makhluk, yaitu Q.S Syuraa: 11:

ليس كمثله شيء

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah, baik dari satu segi maupun semua segi”. 

Dengan pemahaman seperti ini kalian telah menyerupakan Allah dengan para malaikat, sama-sama bertempat di atas langit.

Karena malaikat adalah penduduk langit. 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ما في السماوات السبع موضع اربع أصابع الا وفيه ملك قائم أو راكع أو ساجد

Artikel Sejenis  4 Tingkatan Keimanan Manusia, Kira Kira Anda Masuk yang Mana?

“Tidak ada di langit yang tujuh tempat empat jari kecuali di sana ada malaikat yang berdiri atau ruku’ atau sujud”.

Katakan juga kepadanya : Dalam memahami hadits ini kita juga harus melihat hadits-hadits lain yang semakna. Jangan memahami hadits semaunya sendiri, mengambil satu hadits dan mengabaikan hadits-hadits yang lain.

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا  لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

 

“Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu istrinya menolaknya sehingga dia melalui malam itu dalam keadaan marah, maka malaikat melaknat istrinya itu hingga Subuh”. (HR al Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist pertama disebutkan bahwa *yang ada di langit murka* kepada seorang istri yang menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan suami istri.

Dalam hadits kedua disebutkan secara sharih jelas bahwa *para malaikat* melaknat seorang istri yang menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan suami istri.

Hadits pertama dijelaskan oleh hadits kedua, bahwa dzat yang di langit yang murka dan melaknat perempuan tersebut adalah para malaikat, bukan Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *