Jika Tidak Mau Memberi, Maka Jangan Sesekali Menyakiti Orang Yang Meminta

Posted on

Masih dalam seri 5 menit lebih dekat bersama Rasulullah saw di bulan kelahiran beliau.

Seri ketujuh adalah didikan Allah swt kepada Rasulullah saw dalam firman-Nya,

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ – وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ – وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).” (QS.Adh-Dhuhaa:9)

Dalam ayat ini, didikan pertama yang Allah berikan kepada Rasulullah saw adalah pentingnya memperhatikan anak yatim.

Jangan perlakukan mereka dengan sewenang-wenang, jangan menekan kehidupan mereka. Bahkan dalam ayat lain bukan hanya wajib diberi tapi juga harus dimuliakan.

كَلَّا ۖ بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ

“Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS.Al-Fajr:17)

Kedua, hargai lah orang yang meminta-minta. Jika kita memiliki sesuatu maka berikanlah kepada mereka, jika kita tidak ingin memberi maka gunakan cara yang baik dalam menolak mereka.

Jangan sakiti hati mereka..

Jangan berucap yang menyinggung hati mereka..

Tapi yang menarik, setelah Allah memberi penjelasan tentang hak anak yatim dan hak orang yang meminta, baru kemudian Allah menutup surat ini dengan ayat :

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”

Seakan Allah ingin menjelaskan bahwa siapa yang belum memuliakan anak yatim dan belum memberi orang yang membutuhkan maka ia seakan belum mensyukuri nikmat Allah.

Orang yang bersyukur adalah mereka yang telah meng-aplikasikan syukurnya dengan berbagi kepada anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan.

Bukankah Islam mengajarkan kepada kita untuk memberi sebelum diminta, apalagi setelah orang itu menggadaikan kehormatan dirinya dengan mengetuk pintu rumah untuk memohon dan meminta.

Artikel Sejenis  Apa Penyebab Su'ul Khatimah? Berikut Penjelasanya!

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *