Maka, saat kau menjawab Allah di atas arsy, berarti kau menyepelekanNya. Karena sesungguhnya Allah tidak butuh tempat untuk bersemayam.
Kontributor : Asriani Putri Lubis
Hal ini tertuang dalam kitab al Farqu Baina al Firaq, Abu Mansur menukil bahwa Imam Ali ra, berkata menjelaskan akidahnya:
كان – الله – ولا مكان, وهو الان علی ما-. علیه- كان اھ.اُي بلا مكان
“Allah itu sudah ada, dan tanpa tempat dan Dia sekarang ini ada seperti semula (tanpa tempat).”
Beliau juga berkata;
ان الله تعالی خلق العر ش اظهارالقدرته لامكانا لذاته
“Sesungguhnya Allah ta’ala menciptakan arsy untuk menampakkan kekuasaanNya bukan untuk tempat bagi (bersemayam) dzatNya.” (Al Farqu Baina al Firaq: 333).
Tahukah kau bahwa Allah lebih dekat dari urat nadimu? (Surah Qaf ayat 16).
Allah tau setiap hitungan detak nadimu, embusan nafasmu bahkan rahasia yang hanya tersirat di hati. (QS al Mujadilah ayat 7).
Saat kau memaksanya menetap di ciptaanNya, sesungguhnya kau adalah manusia yang celaka.
Mengapa demikian?
Itu bermakna, Tuhan terlunta-lunta seperti pengemis sebelum tercipta arasy dan ikut hancur saat arasy juga dihancurkan di hari kiamat.
Sungguh, kaulah pada akhirnya yang menciptakan Tuhanmu, bukan Dia yang menciptakanmu.
Maka, jika masih kau mengatakan Tuhanmu berada di arasy, sesungguhnya kau adalah manusia yang bathil lagi kadzab.
Lalu, sepantasnya sebaik-baik tempatmu adalah neraka jahannam.
Na’udzubillah, tsumma na’udzubillah.