Wahabi ialah aliran di dalam Islam yang ditujukan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab. Muhammad bin Abdul Wahab lahir pada tahun 1703/1115 di ‘Uyaynah. Ibnu Abdul Wahab berasal dari daerah Najd, belahan timur kerajaan Arab Saudi sekarang.
Terkait tempat kelahiran tokoh wahabi ini, Rasulullah SAW pernah mengatakan, “Di sana akan muncul kegoncangan dan fitnah, dan di sana pula nanti muncul tanduk setan”
(HR: al-Bukhari).
Pernyataan Rasul ini mungkin tidak berkaitan langsung dengan Muhammad bin Abdul Wahab, tetapi fakta sejarah menunjukan bahwa sebagian kelompok yang merasahkan umat Islam lahir dari daerah ini: misalnya nabi palsu Musailamah al-Kadzab.
Aswaja Menjawab Wahabi
Benarkah Sebutan Wahabi Berasal dari Syiah?
Hal itu hanya salah satu cara yang dilakukan Wahhabi untuk menolak sebutan Wahabi pada mereka, sekaligus salah satu cara membuat kesan seakan yang menyebut wahhabi adalah Syi’ah. Saat ini mereka sedang gencar-gencarnya menuduh syi’ah secara membabi buta kepada siapapun.
Banyak alasan yang digunakan Wahhabi untuk menolak sebutan Wahhabi, mulai dari nisbat yang dianggap salah, menghina salah satu nama Allah (Al-Wahhab), salah nisbat yang konon pendirinya adalah Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum, sampai konon katanya pencetus pertama nama Wahhabi adalah orientalis. Sekarang mereka buat kedustaan lagi dengan mengatakan pencipta nama Wahhabi adalah Syi’ah.
Siapa Yang Pertama Kali Memberi Sebutan Wahhabi?
Yang pertama kali menyebut istilah Wahhabi adalah kakak kandung dari Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi al-Hanbali.
Beliau menulis kitab berjudul al-Shawaiq al-Ilahiyyah fi Raddi alal Wahhabiyah dalam rangka membantah dan meluruskan ajaran menyimpang adiknya itu.
Kitab pertama yang membantah ajaran Wahhabi
الصواعق الالهية في الرد على الوهابية تاليف الشيخ سليمان بن عبدالوهاب النجدي, شقيق محمد بن عبدالوهاب
Ash-Shawaiq Al-Ilahiyah fir Raddi ala Wahhabiyyah / Petir-Petir Ilahi Dalam Membantah Paham Wahhabi, karya Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi, kakak dari Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penamaan itu lalu dikuti oleh seluruh ulama Islam lainnya dalam membantah paham Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab. Jadi, istilah / sebutan / penamaan Wahhabi bukan berasal dari Syi’ah, bukan berasal dari orang non-Islam, atau lainnya. Sebaliknya, berasal dari umat Islam, Ahlussunnah wal Jama’ah, pengikut madzhab Hanbali, dan dari keluarga sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab.
Mereka (Wahhabi) menyatakan bahwa Wahhabiyyah didirikan oleh Abdul Wahhab bin Rustum, bukan Muhammad bin Abdul Wahhab.
Siapakah sebenarnya Abdul Wahhab bin Rustum? Benarkah ia pendiri Wahhabiyyah?Abdul Wahhab bin Rustum bukan pendiri Wahhabiyyah tapi pengikut Wahbiyyah.
Dalam kitab Tarikh Ibnu Khaldun dijelaskan sebagai berikut :
وكان يزيد قد أذل الخوارج ومهد البلاد فكانت ساكنة أيام روح ، ورغب في موادعة عبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبية فوادعه
Dari petikan kalimat diatas, jelas sekali bahwa Abdul Wahhab bin Rustum bukan pendiri Wahhabiyyah bahkan bukan pula pendiri Wahbiyyah, melainkan termasuk pengikut Wahbiyyah (wa kana minal wahbiyyah).
Lantas siapakah pendiri Wahbiyyah yang diikuti oleh Abdul Wahhab bin Rustum?
Pendiri Wahbiyyah bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Sedangkan pendiri Wahhabiyyah atau Wahhabi adalah Muhammad bin Abdul Wahhab. Pembaca sejarah akan mengetahui perbedaan kedua istilah tersebut.
Sebetulnya ajaran yang disebarkan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum itu bukan Wahhabiyyah (الوهابيه) tapi Wahbiyyah (الوهبية).
Lalu kenapa juga ajarannya disebut Wahbiyyah? Apakah Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum? Ternyata juga bukan karena ajaran Wahbiyyah tersebut adalah nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (38 H).
Didalam buku seorang sejarawan asal Prancis, yaitu Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil [1364 H/1945 M], terdapat bukti sejarah yang mengatakan:
وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج
“Dan sungguh mereka dinamakan Wahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang dituduh sebagai Khawarij” [Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya– halaman 145].
Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin, bukan Wahhabiyyin, dan dengan sharih disebutkan nisbahnya, Wahbiyyah atau Wahbiyyin bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum sebagaimana dalam di atas, akan tetapi Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Ajaran itu lalu pecah kepada beberapa firqah, nah firqahnya Abdul wahhab bin Abdirrahman bin Rustum disebut Wahbiyyah Rustumiyyah (bukan Wahhabiyyah Rustumiyyah).