Guru Ajari Aku Untuk Berdebat Dengan Aswaja NU

Posted on
Muslim Internet, Tiba-tiba Merasa Paling Islami.
Muslim internet adalah mereka yang tidak mengikuti jenjang belajar Islam dari dasar. Waktu anak-anak sampai remaja masih sibuk main-main dan hal-hal yang umum lainnya.
Setelah mengenal internet, punya smartphone, mereka mulai tahu media sosial, akhirnya berjumpa postingan-postingan terkait agama. Lalu mereka membaca artikel-artikel “keislaman” yang menjamur di website-website Islam dengan jargoj-jargon yang aneh-aneh, jargon-jargon yg tidak pernah dipakai para salaf sholihin dalam berdakwah.
Setelah kenal agama dari internet, tampilannya mulai berubah melebihi santri yang sudah belajar Islam sejak dini. Lalu bergamis dan berjenggot melebihi ulama. Celana menjadi cingkrang seraya mengira Nabi pakai celana cingkrang seperti mereka. Menuduh yg lain tidak mengikuti sunnah Nabi, padahal mereka baru mengenal Islam internet sebatas penampilan.
Selajutnya, para muslim internet merasa mengetahui tentang Islam dan menganggap atau mengira yang lain belum kenal Islam. Apa yang ditemukan di internet langsung jadi pemahaman paten dirinya dan menyalahkan pemahaman orang lain.
Muslim internet merasa paling islami
Berlagaklah para muslim internet bagaikan seorang ustadz yang seolah mengerti berbagai disiplin ilmu agama. Mulai lah mereka posting-posting hadist dengan anggapan “ini shahih harus diikuti, semua amalan tertolak kecuali yang pernah dicontohkan Nabi”.
Akhirnya juga para muslim internet mulai mengkoreksi amaliyah-amaliyah yang sudah berlaku di tengah umat islam seperti tahlilan, maulidan, tawassul, dan lain sebagainya. Lalu semua amaliyah itu dibid’ah sesatkan sambil mengkhayalkan bahwa diri mereka pengikut sunnah Nabi Saw.
Para muslim internet berkata: “Aku pengikut sunnah”, “tegar di atas sunnah”, “aku pengikut salaf”, padahal mereka baru kenal agama. Itu pun kenal agama Islam dari internet.
Karena belum pernah belajar islam dari dasar, para muslim internet tidak akan tahu apakah agama yang dipelajarinya itu ajaran sesat atau bukan. Mereka tidak akan merasa tertipu oleh wahabi dan jargon “kembali kepada Al-Qur’an dan Assunnah.
Artikel Sejenis  Acara Tahlilan Bid'ah Sesat Jika Dilihat Dari Sudut Pandang Wahabi

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *